Larangan ini sekaligus mengandung pengajaran tentang wujud dan keesaan Allah Swt. Pesannya merupakan larangan jangan mempersekutukan Allah Swt. Untuk menekankan perlunya meninggalkan sesuatu yang buruk sebelum melaksanakan yang baik. Tafsir/Penjelasan Ayat. Dalam ayat di atas Allah Swt. menginformasikan tentang wasiat Luqman kepada anaknya. Beliau memuji Allah, menyanjungNya, menasehati, mengingatkan, lalu bersabda: "Amma ba'du, ingatlah wahai manusia, sesungguhnya saya adalah manusia biasa, sudah dekat masanya utusan Rabbku datang lalu aku akan menyambut, dan aku meninggalkan tsaqalain (dua perkara yang sangat berharga) pada kamu. Karena, jika tidak berhati-hati maka jiwa kita bisa lemah dan akhirnya semakin jauh dari Allah SWT. Ibn al-Qayyim berkata, "Di situlah kita mesti berhati-hati dalam melangkah. Karena sesungguhnya dosa besar itu apabila disertai dengan malu, rasa takut, dan anggapan terhadap sesuatu yang besar padahal sebetulnya sesuatu itu kecil, maka dia tidak MENINGGALKAN SESUATU KARENA ALLAH MAKA AKAN DIGANTI DENGAN YANG LEBIH BAIK, Sumber Youtube : Syafiq Riza Basalamah Official BAGIKAN. “Di antara tanda dari baiknya keislaman seseorang ialah ia meninggalkan sesuatu yang tidak bermanfaat baginya.” (HR Tirmidzi) PARA ulama menegaskan, kedudukan hadits ini sangat utama, karena ia mejelaskan tentang etika, membangun level kebaikan seorang muslim. Karena itu, Imam an-Nawawi pun memasukan hadits ini di antara hadits Waallahua’lam. [MNews/Rgl] Sumber: Suara Mubalighah. Hadis ini tidak bisa serta-merta dimaknai dengan akhlak yang bermakna sikap sopan santun, ramah, menepati janji, jujur, dan sifat-sifat terpuji lainnya. Namun, dikembalikan kepada makna yang yang seharusnya, yakni diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam untuk menyempurnakan Jadi jangan sampai meninggalkan sesuatu karena takut cibiran, atau meninggalkan sesuatu karena ingin pujian orang tertentu, atau meninggalkan sesuatu karena tidak enakan. Dari lafal “ganti padamu dengan yang lebih baik” Anda pun juga harus paham bahwa bukan berarti Alloh akan selalu mengabulkan keinginan 100%, karena apa yang baik menurut Allah SWT menciptakan segala sesuatu atas kehendaknya sendiri dengan Qudrat (kuasa-Nya) dan Iradat (kehendak-Nya). Oleh karena itu, bisa jadi, bagi Allah juga untuk meninggalkan sesuatu sesuai kehendak-Nya. Pengertian tentang sifat jaiz Allah tercantum dalam kitab Al Jawahirul Kalamiyah Fi Idhahil Aqidah Al Islamiyyah yang ditulis oleh Syekh Soal Jujur dan Menepati Janji KLS 9 kuis untuk 9th grade siswa. Temukan kuis lain seharga Religious Studies dan lainnya di Quizizz gratis! Kebolehan berbuat atau meninggalkan sesuatu karena darurat adalah untuk memenuhi penolakan terhadap bahaya, bukan selain ini. Sedangkan unsur-unsur darurat meliputi empat hal pula, yaitu kondisi darurat yang dihadapi; perbuatan yang dilakukan untuk mengatasi kondisi darurat; objek darurat, dan orang yang berada dalam kondisi darurat. zMfN.